Konflik dalam kehidupan sudah pasti terjadi, bahkan setiap harinya. Kita akan menghadapi berbagai konflik baik di tempat kerja, rumah, atau di tempat – tempat lainnya. Untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam kehidupan kita, ada banyak pilihan cara yang bisa kita pertimbangkan.
Cara paling tradisional yang umum digunakan untuk menyelesaikan konflik adalah melakukan komunikasi langsung atau berbicara empat mata dengan “pihak lawan”. Namun, jika cara ini tidak berhasil ada ragam cara lain untuk menyelesaikan konflik, terutama menggunakan bantuan pihak ketiga.
Penyelesaian konflik dengan menggunakan pihak ketiga ini, dikenal dengan mediasi. Dalam konteks budaya Indonesia, kita mengenal metode musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun keberhasilan suatu proses mediasi sangat bergantung pada persiapan dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses mediasi.
Yang tak kalah penting, keterampilan seorang mediator juga menjadi kunci untuk menuju perdamaian. Mediasi pada dasarnya adalah ilmu sekaligus seni dan keterampilan. Meski dapat diajarkan, tapi pengalaman dalam berbagai konflik akan membantu seorang mediator untuk mengasah kemampuannya dalam menyelesaikan konflik.
Untuk menjadi mediator yang baik, anda harus memiliki karakter tertentu sehingga mampu memandu proses mediasi bagi para pihak yang terlibat konflik.
Untuk menjadi mediator yang baik, pastikan anda memiliki hal – hal berikut:
Pertama adalah terpercaya.
Sama halnya seperti advokat, seorang mediator harus mampu memegang kepercayaan dari para pihak yang berkonflik. Mereka harus mampu mendiskusikan secara terbuka dengan mediator untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi
Kedua adalah sabar
Jika anda menjadi mediator dalam sebuah proses mediasi, mungkin anda akan melihat para pihak beradu argumen secara emosional dan akhirnya diskusi menjadi memanas. Anda harus memiliki energy kesabaran untuk tetap tenang dan memandu para pihak untuk dapat kembali pada proses mediasi yang sedang dilakukan
Ketiga adalah logis
Menjadi mediator berarti anda harus mampu menggunakan pendekatan rasional untuk menyelesaikan konflik. Anda harus mampu memahami masalah dan mampu menemukan cara terbaik untuk bergerak maju menyelesaikan konflik.
Keempat adalah empati
Empati bukanlah berpihak, namun menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dalam sebuah situasi. Mediator harus memiliki empati untuk dapat melihat situasi dari sudut pandang masing – masing pihak.
Kelima adalah dedikasi.
Untuk memandu mediasi yang efektif, mediator harus mendedikasikan waktu untuk menilai seluruh proses mediasi dan menemukan cara untuk bergerak menyelesaikan konflik. Mediator juga harus mampu memandu para pihak menemukan solusi yang wajar dan rasional untuk mencapai perdamaian
0 responses on "Mau Jadi Mediator Yang Baik? Miliki 5 Hal Ini!"